Karna Tak Di Hargai Ratusan Warga Blokir Jembatan Titi Payung Hamparan Perak Deli serdang
HAMPARAN PERAK SRI
Kita blokir jalan karna tidak diberikan akses jalan keluar,karna tidak di hargai ratusan warga blokir jembatan Titi Payung, Desa Klambir, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Selasa (8/9).
Warga Hamparanperak blokir Jembatan Titi Payung dan menuding proyek tersebut sebagai proyek abal-abal.
Ratusan warga memblokir jembatan tersebut diduga buntut panjang dari persoalan belum selesainya proses penyelesaian ganti rugi lahan yang terkena pembangunan jembatan Titi Payung kepada masyarakat.
Selain itu, warga merasa keberatan dengan dipakainya halaman mereka menjadi jalan alternatif sementara pihak CV Mutiara Indah selaku pemenang tender proyek tak pernah ada memberikan solusi kepada warga terkait permasalahan jalan untuk warga.
Aksi blokir jembatan dilakukam sejak pagi oleh sejumlah warga Dusun 2 dan Dusun 3 Desa Klambir. Mereka beramai-ramai berdiri di atas jembatan Titi Payung.
Akibatnya akses Jalan Besar Hamparan Perak ke Desa Bulu Cina serta Desa Tandem Hilir 1 putus total.
Informasi sebelumnya, telah dilakukan 2 kali mediasi antara warga Dusun 2 dan Dusun 3 Desa Klambir dengan pihak pihak CV Mutiara Indah terkait akses jalan warga yang ditutup akibat proyek.
Namun mediasi antara warga dan pihak Pimpro CV Mutiara Indah tak juga menghasilkan kesepakatan sehingga terjadi pemblokiran jembatan Titi Payung.
Dari plang proyek terdata kalau pembangunan jembatan Titi Payung dikerjakan CV Mutiara Indah senilai Rp 5.749.519.581,- .
Camat Kecamatan Hampatan Perak Eko Safriadi menghimbau masyarakat agar berlaku arif dan bijaksana.
Dalam menyikapi pembangunan sehingga manfaat dari pembangunan dapat segera dirasakan masyarakat Hamparanperak.
“Saya memohon kepada masyarakat Hamparan Perak agar membuka akses jalan buat orang banyak sehingga nantinya manfaat pembangunan dapat dirasakan semua masyarakat,” jelas Camat Kecamatan Hamparan Perak Eko Safriadi.
Sementara itu, anggota DPRD Deliserdang M Adami Sulaiman mengaku kecewa dengan pihak pelaksana proyek, karena pengerjaannya dianggap tidak manusiawi dan terkesan abal-abal.
“Saya sangat kecewa dengan CV Mutiara Indah, yang dianggap tidak manusiawi. Bayangkan saja. Hingga saat ini belum ada akses jalan keluar yang diberikan untuk warga di Desa Klambir setelah dilakukannya pengerjaan jembatan Titi Payung,” sesal M Adami Sulaiman.
Seharusnya, tambah Adami, pihak Pimpro (pimpinan proyek) CV Mutiara Indah sebelum pengerjaaan proyek harus terlebih dahulu membuat jalan alternatif buat kepentingan masyarakat karena jalan utama telah dipergunakan untuk pembangunan jembatan.
“Sebelum proyek dikerjakan, pihak CV Mutiara Indah seharusnya membuat jalan alternatif lebih dahulu, sehingga kepentingan warga dapat terakomodir,” kata wakil rakyat dari Partai PPP itu.
Dugaan sementara pihak CV Mutiara Indah tak pernah melakukan sosialisasi sebelum pengerjaan proyek jembatan Titi Payung dilaksanakan pengerjaannya.
“Kita menduga keras kalau pihak CV Mutiara Indah sama sekali tak ada melakukan sosialisasi terkait pembangunan jembatan Titi Payung,” tegas M Adami Sulaiman anggota DPRD Deli Serdang yang duduk di Komisi A.
Dari plang proyek terdata kalau pembangunan jembatan Titi Payung dikerjakan CV Mutiara Indah senilai Rp 5.749.519.581,- .dari APBD Provinsi Sumut.
Aksi blokir jalan di Jembatan Titi Payung terhenti setelah ada pembicaraan warga dengan Camat Hamparan Perak Eko Safriadi dan Kapolsek Hamparan Perak Kompol Edward Simamora.ungkapan ke media .jg.gs (red)
Komentar
Posting Komentar