Langsung ke konten utama





Dalam Hari Peringatan HUT Ke-444

 Kota Takengon Digelar Sederhana

 Dengan Nuansa Adat Gayo


Takengon, SRI

Dalam hari Peringatan Hari Jadi ke 444 Kota

 Takengon yang jatuh pada tanggal 

17 Februari 2021 hari ini, diperingati oleh jajaran Pemerintah Kabupaten 

Aceh Tengah dengan cara yang

 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

 Dalam upacara peringatan

 hari ulang tahun Kota Takengon yang merupakan

ibukota kabupaten Aceh Tengah, hari ini 

(Rabu, 17/2/2021) yang diselenggrakan


 di pelataran Kantor Setdakab. Aceh Tengah ini, dilaksanakan dengan nuansa adat Gayo yang 

sangat kental.

Tidak seperti upacara lainnya 

dimana peserta upacara berdiri 

berbaris di lapangan, pada

 upacara memperingati hari jadi Kota 

Takengon kali ini, 

semua peserta upacara yang jumlahnya 

memang dibatasi, 

duduk secara “lesehan” diatas tikar 

dibawah tenda. Semua peserta upacara

 juga mengenakan 

pakaian khas kerawang Gayo dipadu 

dengan kain sarung yang dipakai

 setengah sebatas lutut. Sementara 

dalam seluruh rangkaian acara, 

menggunakan bahasa Gayo yang 

merupakan bahasa daerah di 

wilayah kabupaten Aceh Tengah.

Peringatan hari jadi ke 444 Kota 

Takengon yang dugelar sederhana 

karena masih dalam 

suasana pandemi Covid ini dihadiri 

oleh Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela 

Abubakar yang mengenakan pakaian adat lengkap berwarna kuning dengan 

ukirang bordir kerawang Gayo sebagai 

pakaian kebesaran seorang Reje Ulu Rintah 

(Kepala Pemerintahan) di Dataran Tinggi Gayo

. Turut hadir dalam momentum penting ini, Unsur Forkopimda, Ketua dan 

Wakil Ketua DPRK, Plt. Sekretaris Daerah,

 para sisten dan Staf Ahli, 

pimpinan OD/SKPK, para Camat, mukim, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, 

Forum Antar Etnis dan Agama serta jajaran 

Majlis Adat Gayo yang dalam hal ini

 mewakili seluruh masyarakat Gayo Aceh Tengah.

Acara peringatan hari jadi Kota Takengon 

ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Majlis

 Adat Gayo, Drs. Banta Cut Aspala, MM

 yang mengangkat eksistensi adat Gayo 

dan sejarah Kota Takengon. 

Sambutan Ketua Majlis Adat Gayo ini

 sepenuhnya disampaikan dalam bahasa 

Gayo dengan sisipan peri mestike 

(kata-kata mutiara) dan kiasan-

kiasan dalam bahasa Gayo.

Sementara acara inti upacara 

peringatan hari jadi ke 444 

Kota Takengon ini diisi dengan 

‘Pertangung Jewepen Reje Ulu Rintah’ 

(Pertanggung jawaban Kepala Pemerintahan)

 yaitu 

Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar. 

Dalam laporan Pertangung jawaban 

secara adat yang disampaikan dalam 

bahasa Gayo ini,

 Shabela bahwa gelaran upacara adat hari ini 

diselenggarakan bertepatan dengan

 hari jadi ke-444 Kota

 Takengon yang dilaksanakan

 setiap tanggal 17 Februari pada tiap 

tahunnya sejak tahun 2011

 silam sebagai awal peringatan, 

hingga saat ini tercatat telah 11 kali 

dilaksanakan oleh 

Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.

Lebih lanjut Shabela menyampaikan, 

pelaksanaan HUT Kota Takengon 

pada tahun ini digelar sederhana

 dikarenakan masih dalam situasi

 Covid-19 maka beberapa rangkaian

 acara yang seharusnya

 dilaksanakan pada tahun 

sebelumnya dalam rangka 

memeriahkan peringatan

 HUT Kota Takengon, seperti tradisi Munetah 

Pangir dan Munirin Reje 

(memandikan raja/kepala daerah)

 tidak dapat

dilaksanakan, begitu juga dengan 

pesta rakyat pacuan kuda tradisional 

dan pegelaran seni 

budaya lainnya, juga ditiadakan.

Meskipun dilaksanakan secara sederhana 

dengan peserta upacara terbatas, 

namun menurut Shabela tidak mengurangi 

makna filosofis dari peringatan kota kebanggaan masyarakat Gayo ini..

“Kami atas nama Reje Ulu Rintah

 Kabupaten Aceh Tengah, 

male munyawahen cerak kata sepatah, 

peri sara kelimah,

 teringet kami kin kata pusaka ari Negeri 

Antara, peri mestike ari Negeri Linge,

 tuh tibuk jele kukemang, kin ganti ni 

Mangas Kacu Bunge Lawang, 

kati enti mu utang Aherat Denie” 

Kami selaku Kepala Pemerintahan 

di Kabupaten Aceh Tengah,. Ingin menyampaikan 

sepatah kata dan rangkaian kalimat, 

sebagai pengingat

 pusaka peninggalan

 Negeri Antara dan kata-kata bijak dari 

Negeri Linge, jatuhnya gayung jalapun

 terkembang, 

sebagai ganti sekapur sirih, supaya tidak 

menjadi hutang adat bagi kami dunia akhirat), 

ungkap Shabela dalam pengantar laporan

 pertanggung jawabannya, Rabu (17/2/2021).

Sementara dalam laopran yang juga

 disampaikan dalam bahasa Gayo, 

Shabela menyampaikan data capaian 

pembangunan yang telah dilaksanakan bersama jajarannya selama tahun

 2020 serta berbagai penghargaan yang diterima 

oleh pemerintah kabupaten Aceh 

Tengah pada tahun 2020 sebagai bukti

 keberhasilan pemerintahannya dalam 

melaksanakan pembangunan di berbagai bidang.

“Tujun maksute male munyawahen

 pertangungjewepen Bupati Reje 

Ulu Rintah tun 2020 si amanah ni rakyat 

ku kami jelenen besiloni,

 kami sawahen beberapa penghargaen 

urum pencapaien

 Kabupaten Aceh Tengah tun 2020 urum 

data rekapitulasi kegiaten fisik per 

kecamatan iwani Tun 2020” 

Tujuan kami menyampaikan 

laporan pertanggung jawaban ini adalah untuk mempertanggung jawabkan amanah

 dari rakyat kepada kami selaku Kepela

 Pemerintahan, 

dalam kesempatan ini kami akan

 menyampaikan capaian

 kegiatan pembangunan selama tahun 2020 

di semua kecamatan, kami juga ingin 

menyampaikan bahwa

 pada tahun 2020 yang lalu, kita juga 

berhasil meraih berbagai penghargaan 

dari berbagai 

lembaga sebagai bukti keberhasilan kita dalam

 pembangunan di berbagai bidang), lanjutnya.

Di akhir laporannya, Shabela mengharapkan

 dukungan dari seluruh elemen masyarakat dalam melanjutkan pembangunan di daerah ini. 

Shabela juga meminta peran aktif seluruh

 masyarakat 

serta kritik, saran dan masukan, 

agar dia dan jajarannya tetap istiqamah dalam menjalankan amanah yang diberikan oleh 

masyarakat.

Rangkaian agenda peringatan HUT 

Kota Takengon ke 444 dilanjutkan dengan

 acara Sidang 

Paripurna Istimewa DPRK Aceh Tengah

 dalam rangka peringatan Hari Jadi ke 444 

Kota Takengon yang dilaksanakan 

di Ruang Sidang DPRK

 Aceh Tengah. 

(Fathan Muhammad Taufiq/Kominfo

 Aceh Tengah) Ungkap kemedia(AT,red)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUJAKETARUB Siap Dukung dan Usung EDI-HASAN Jadi Gubsu dan Wagubsu

Harmaen Terpilih Secara Aklamasi Ketua LPM Medan Labuhan