Kapolres Pelabuhan Belawan Klarifikasi Soal Pernyataan Kiasan Bahasa Nenek Moyang ke Tokoh Masyarakat Belawan ini Berita nya.

Belawan .SRI
Dalam kesempatan ini, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Josua Tampubolon dan jajarannya mendatangi Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda di Aula Belawan Caffee Hari Senin (30/01/2023) sore sekitar pukul 17.30 Wib untuk Klarifikasi tentang pernyataan pemicu Tauran yang sering kali terjadi di Belawan.
Klarifikasi yang di sampaikan langsung oleh Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Josua Tampubolon kepada sebuah forum yang di prakasai oleh RMB yang di hadiri bapak H Irfan Hamidi mewakili selaku Tokoh masyarakat Ustad H Aswan Ramidi dan Ustad Mulianto mewakili Tokoh Agama dan di hadiri juga oleh Tokoh pemuda Belawan Abangda Adli Azhari masyarakat kelurahan Belawan Bahagia Pajak baru dan Ary Wahyudi Nasution masyarakat kelurahan Belawan 1 serta Kasat Intelkam Polres Pelabuhan Belawan AKP Zul Effendy dan beberapa personel yang turut berhadir.
Pada klarifikasi yang disampaikan dalam suasana kekeluargaan tersebut AKBP Josua Tampubolon menyampaikan tidak ada bermaksud mendiskreditkan masyarakat Belawan “Bahwa bahasa nenek moyang bukan didasari sifat namun kiasan memaknai lamanya aksi tawuran ini terjadi yang kami dapati dari keterangan salah seorang warga,” tuturnya.
“Tapi begitupun pada kesempatan yang berbahagia ini, “Ijinkan saya menyampaikan permohonan maaf apabila ada kata yang menyinggung persaan masyarakat Belawan,” sambung Kapolres Belawan yang dikenal perfeksionis dikalangan anggotanya ini.
AKBP Josua Tampubolon juga menambahkan bahwa ia dan jajarannya tetap berkomitmen dan memberikan prioritas terhadap penyelesaian konflik tawuran yang tak bekesudahan ini “Ini menjadi prioritas utama, kami akan mengambil tindakan tegas,” ucapnya lagi.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon melaporkan ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bahwa Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, sering terjadi perang atau tawuran antar kampung. Salah satu pemicu perang tersebut kata dia adalah karena dendam nenek moyang.
Hal itu disampaikan Josua saat momen launching Pemuda Bela Negara (PBN) yang turut dihadiri Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Atas pernyataannya tersebut mengundang berbagai reaksi dari kalangan masyarakat dan meminta klarifikasi darinya.
Ditempat yang sama tokoh masyarakat Belawan Haji Irfan Hamidi mengaku merasa lega setelah mendengarkan klarifikasi dari AKBP Josua Tampubolon, “Ini menandakan niat baik dari bapak Kapolres yang telah mengklarifikasi pernyataannya kemarin,” ucap Ketua Umum RMB-Sejahtera ini didampingi Sekretaris Umum Ary Wahyudi Nasution.
“Semoga permintaan maaf ini diterima oleh masyarakat agar fokus kita tidak terganggu untuk menyelesaikan persoalan tawuran ini,” sambungnya. Ditambahkan juga oleh Ary Wahyudi Nasution bahwa organisasi Rembuk Masyarakat Belawan (RMB)-Sejahtera akan selalu mendukung segala upaya demi terciptanya Belawan yang aman dan kondusif.
“Kami bersama Polres Pelabuhan Belawan dalam hal penanganan tawuran dan tindak kriminal lainnya termasuk Narkoba,” tegas Sekum RMB ini, “Karena upaya ini adalah salah satu dari 9 isu perjuangan yang diangkat saat pendirian organisasi ini,” sambungnya.
“Selanjutnya kami akan membentuk sebuah forum komunikasi bersama tomas, toga dan toda serta forkompinca sekecamatan Medan Belawan dalam rangka penyelesaian konflik tawuran,” tutup Ary Wahyudi Nasution.ungkap ke media(.jg.gs.red)
Komentar
Posting Komentar