- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Aktivitas PT. Growth Sumatera In Dikeluhkan Warga Aktivitas PT GROWTH SUMATRA INDUSTRY Baja Menuai Masalah Rusak nya Rumah Warga
Keluhan tersebut terkait dampak negatif dari aktivitas industri tersebut, seperti pencemaran udara, kebisingan, dan getaran yang menyebabkan keretakan rumah warga.
Sulastri, salah satu warga yang terdampak, mengatakan bahwa rumahnya mengalami keretakan dari segala sisi akibat adanya aktifitas pabrik. Hal ini disebabkan oleh dentuman keras dari pengolahan besi yang menimbulkan getaran.
"Saat ini masyarakat sekitar, sudah banyak mengalami keretakan dinding Rumah, keretakan dinding rumah warga akibat getaran yang di timbulkan oleh PT. Growth Sumatera," ucapnya.
Selain rumah warga, getaran dari pabrik tersebut juga mengganggu kegiatan belajar mengajar di Sekolah Yayasan Al Ma'arif Medan Deli yang berada di dekat pabrik.
Imah, salah satu penjaga sekolah tersebut, mengatakan bahwa beberapa siswa terpaksa pindah sekolah karena tidak nyaman dengan kondisi tersebut.
Selain itu, aktivitas pabrik tersebut juga menimbulkan pencemaran udara. Asap yang dikeluarkan dari pabrik diduga melebihi ambang batas baku mutu yang disyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
"Kami berharap pemerintah hadir untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar pencemaran asap dari pabrik tersebut, atau uji kelayakan terkait posisi Pabrik tersebut," ujar Sulastri.
Lurah Kota Bangun, Indra Siregar, mengatakan bahwa dirinya baru berdinas dua bulan di Kelurahan Kota Bangun. Ia mengaku belum mendapat kabar terkait keluhan warga tersebut.
"Sampai sekarang belum ada komunikasi sedikitpun dari pihak PT.Growth Sumatera kepada saya, meskipun kantor kelurahan dengan pabrik bersebelahan," ucapnya.
Pihak PT. Growth Sumatera Industry, melalui perwakilannya Agus, tidak bersedia memberikan keterangan terkait keluhan warga. Agus justru memaki awak media yang mencoba mengkonfirmasi keluhan warga.(Tim.Media.)
Komentar
Posting Komentar